Secangkir Kopi, Hujan, dan Kamu ~

January 17, 2014

Secangkir kopi dan hujan malam ini terasa hambar tanpa kehadiranmu. Asap yang mengepul dari kopi hitam membentuk siluet wajahmu, semua detail wajahmu, lengkap dengan senyumanmu yang telah menawan hatiku.

Secangkir kopi dan hujan malam ini terasa hambar tanpa kehadiranmu. Semua menyadarkanku bahwa aku tak lengkap tanpa hadirmu. Aku seorang tanpa daya, tak mampu berucap kata, hanya mampu memendam rasa.

Secangkir kopi dan hujan malam ini terasa lebih pekat dari malam sebelumnya, terasa lebih pahit dari malam sebelumnya. Terasa, terasa.

Secangkir kopi dan hujan malam ini terasa berbeda dari malam sebelumnya. Tak ada kamu. Hanya ada buku, catatan kisah kita yang telah terlanjur berkarat bertahun lamanya. Kenangan dalam kenangan yang mungkin sudah kau tinggalkan disalah satu sudut otakmu. Kenangan dalam kenangan yang telah berdebu, emosi rasa yang terdalam tentang kita. Dahulu, kala itu.

Secangkir kopi dan hujan. Hal yang paling kita gemari, dahulu. Aku tetap menggemarinya. Meski tak lengkap lagi. Hanya ada secangkir kopi, dan hujan tanpa kamu...

Kotabumi, 17 Januari 2014-01-17
23:09 Antara rinai hujan ~~

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Total Pageviews

Translate